Pengajian bulanan yang rutin diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1434 H. Pengajian dihadiri oleh Dosen, Karyawan, Mahasiswa di lingkungan FPTK-UPI pukul 09.30 wib bertempat di Auditorium Lt. IV FPTK-UPI (26/7/2013).
Dalam sambutannya, Dr. Eng. Agus Setiawan, M,Si (Dekan FPTK-UPI) menghimbau “agar civitas FPTK-UPI dapat memanfaatkan fasilitas ramadhan yang difasilitasi oleh UPI, seperti peringatan Nuzululah Qur’an yang menghadirkan Prof. Dr. K.H. Miftah Farid, serta Tarawih Keliling bersama Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan”, begitu tandasnya.
Agus menambahkan agar kita dapat memanfaatkan bulan ini secara maksimal, supaya kembali kepada kesucian dan menjadi orang bertakwa, seperti tercantum dalam Qs. Al-Baqarah: 183
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Pengajian kali ini menghadirkan Dr. H. Mad Ali, MA salah satu dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia sebagai penceramah.
Hai orang-orang yang beriman beristiqomahlah kepada Allah, dan berucap yang benar dan tepat sasaran yang memberikan perubahan. Ucapan yang baik, wujudnya adalah perbuatan yang positif. Jaminan Allah adalah Allah akan memperbaiki keadaan kita. Bulan puasa sama dengan Sahru Ramadhan, ramadhan itu sendiri artinya membakar, sehingga bulan ramadhan adalah bulan pembakaran dosa.
Allah menciptakan kita dari 2 bahan; 1. Tanah (keras, kasar, kotor), 2. Ruh (nafs, pribadi manusia). Demi kesempurnaan manusia, kedua hal tadi disatukan. Unsur nafs dalam diri kita yaitu Nafs Nabatiah dan Nafs Hayawaniah.
Dalam surat Al-Mukminun, dijelaskan bahwa ciri-ciri orang yang bertaqwa yaitu: 1. jika melakukan perbuatan dosa, dia langsung zikrullah, mohon ampun kepada Allah, dan tidak akan melakukan perbuatannya lagi, 2. Menjauhi perbuatan kotor.
Pembakaran dosa bisa dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, serta tahunan. Secara harian bisa dilakukan dengan menjalankan sholat 5 waktu, serta berpuasa ramadhan untuk tahunan. Melakukan kebaikan, benci dan cinta haruslah karena Allah, jangan hanya hati nurani saja landasannya tetapi juga harus berbanding lurus dengan tauhid kepada Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan sedikitpun karya-karya kebaikan yang dilakukan oleh umat-Nya. (Yuyun/FPTK)