Bertempat di Auditorium Lantai IV, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 menyelenggarakan pengajian bulanan dan pelepasan calon jamaah haji FPTK UPI Tahun 2014/1435H Jum’at (22/08/14). Acara yang dihadiri oleh dosen, karyawan, serta ibu-ibu ikatan keluarga FPTK dimulai pukul 09.00 wib dengan menghadirkan penceramah Ustad H. Ade Rahmat Baequni, S.Pd.I (Sebagai Pengasuh Rumah Tahfiz Dago Atas Bandung) mengetengahkan tema : Memetik Hikmah dari Perjalanan Haji dan Umrah.
Dalam sambutannya, Pembantu Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPTK UPI yang mewakili Dekan FPTK UPI mengatakan bahwa semoga para calon jamaah haji dapat lancar dalam menjalankan ibadah haji dan kembali ke tanah air dengan selamat.
Selanjutnya giliran Drs. H. Enang Suma Arifiyanto, M.T. sebagai calon jamaah haji yang juga akan berangkat bersama istri, anak, dan menantunya, beliau memberikan sambutan bahwa dirinya berbicara atas nama diri sendiri, keluarga, rekan-rekan sejawat yang akan menunaikan ibadah haji yakni Dekan FPTK UPI, Dr.Eng. Agus Setiawan, M.Si beserta istri dan juga ibunya, Drs. Ariyano, MT beserta istri mohon maaf yang sebesar-besarnya kesalahan yang terasa/tidak terasa selama bersama-sama, karena manusia tidak luput dari kesalahan.
“Mohon dorong doa keberkahan dan keselamatan selama menunaikan ibadah haji tidak ada halangan apapun berkumpul bersama kembali di tanah air” tutup Enang.
Acara diteruskan dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustad. H. Ade Rahmat Baequni, S.Pd.I
Isi Ceramah :
Hukum kekekalan energi tersirat dalam ibadah haji dan sholat. Haji berasal dari Hajjah/tujuan/bermaksud/menyengaja. Ibadah haji adalah menyengaja pergi ke baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu (seperti: thawaf, sai, wukuf, tahallul, lempar jumrah) pada waktu waktu tertentu di tempat-tempat tertentu dengan niat ikhlas kepada Allah SWT.
Umrah, dari segi bahasa artinya, ziarah. Secara fiqih artinya menyengaja mengunjungi Baitullah dengan amalan-amalan lebih khusus, thawaf, sai, dan tahallul, keduanya (Haji dan Umrah) memiliki hukum wajib/fardu a’i. Haji dan Umrah diturunkan kepada Rasulullah pada tahun 9 Hijriyah, 1 tahun sebelum beliau wafat. Hukum melaksanakan Haji seperti dicantumkan dalam Ali ‘Imran (96-97): Baitullah dan Kewajiban Haji:
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah, yang di Bakkah (Makkah), yang diberkahi dan menjadi pe¬tunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di an¬taranya) Maqam Ibrahim. Barang siapa me-masukinya (Baitullah itu) menjadi aman¬lah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), sesung¬guhnya Allah Mahakaya (tidak memerlu¬kan sesuatu) dari semesta alam.
Haji merupakan konfigurasi raksasa yang menggambarkan secara utuh dan sejati persatuan umat islam di seluruh dunia dalam satu waktu yang sama, di tempat yang sama dengan niat yang sama, dari bangsa, bahasa dan warna kulit yang berbeda dalam satu niatan ibadah. Semestinya demikianlah kehidupan umat islam hari ini. Andaikan umat islam mampu mengaplikasikan rukun islam dalam kehidupannya sehari hari, tidak peduli berbeda warna kulit, bangsa karena sesama iman dan islam mereka bersatu.
Ibadah Haji terkait dengan rukun islam yang lain. Manusia merupakan transmitter energi, jika kita memecah tubuh kita menjadi bagian terkecil, maka kita akan menemukan yang namanya atom yang terdiri dari inti atom, proton dan neutron yang dikelilingi oleh elektron, selama kita hidup elektron ini terus berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Sejak adzan pertama kali dikumandangkan sampai kiamat, manusia meningkat gelombang energi iman islamnya melalui ibadah sholat.
Ustad menutup ceramah dengan do’a dan harapan semoga calon jamaah haji dari FPTK tahun 1435H/2014 menjadi haji/hajjah yang mabrur dan mabrurah kembali ke tanah air dengan selamat. Amin