Quantcast
Channel: FPTK UPI
Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

KH. Abdul Wahid Maktub: Fitri is Back to Nature of Human

$
0
0

IMG-20150723-WA0003

Rektor UPI, Prof. H. Furqon, MA., Ph.D, saat memberikan sambutan

Tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah, UPI menyelenggarakan Silaturahim Keluarga Besar UPI pada tanggal 23 Juli 2015, pukul 08.00 WIB, bertempat di Gedung Ahmad Sanusi, dengan mengambil tema “Puasa sebagai wahana untuk memupuk akhlak yang baik dan solidaritas dalam menumbuhkembangkan Ukhuwah Islamiyah”. Pada kesempatan kali ini menghadirkan KH. Abdul Wahid Maktub (Staf Khusus Menristekdikti) sebagai Penceramah. Acara dihadiri oleh seluruh civitas akademika dan tenaga kependidikan di lingkungan UPI serta para tamu undangan. 

Dalam sambutannya, Rektor UPI, Prof. H. Furqon, MA., Ph.D, atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436Hijriyah, Taqabbal Allahu Minna Wa Minkum Syiamana Wa Syiaamakum, Mohon Maaf Lahir Bathin atas segala khilaf dan kekurangan.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir ramadhan. Mudah-mudahan ibadah selama ramadhan diterima Allah SWT dan kembali kepada fitrah. Dijelaskan dalam QS. Ar-Ruum: 30, secara fisik manusia diciptakan dari tanah, tapi secara ruh kita berasal dari sumber yang sama, maka tidak sulit untuk melaksanakan silaturahim karena sama. Semoga bisa kembali ke fitrah dan menjadi pribadi baru dalam melaksanakan tugas di masa yang akan datang”kata Rektor.

IMG-20150723-WA0004
Dalam ceramahnya, KH. Abdul Wahid Maktub yang pernah menjabat Komjen di Jeddah ketika masa kepresidenan Gusdur serta pernah menjadi Dubes di Qatar selama 3,5 tahun pada masa kepresidenan Megawati ini menjelaskan bahwa pertolongan Allah akan turun kalau kita bersatu baik secara fisik/metafisik. Fitri adalah back to nature of human. Penyakit yang paling berbahaya adalah ketika lupa kepada Tuhan, karena akibatnya akan luar biasa; orang itu akan lupa diri, asal hidup, asal bergerak.

“Allah tidak melihat penampilan, tetapi apakah dalam hatimu ada Allah?. Sifat dasar manusia yang paling lemah adalah tidak sabar, dan pada bulan ramadhan kita dilatih. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar dan sholat, tetapi kita sering disconnect”kata Wahid.

“Yang membedakan kita dengan orang Jerman, Singapur, Thailand dan lain-lain adalah vision dan mision. Yang mesti diubah adalah self yang bukan hanya raga. Puasa adalah untuk mengembalikan jati diri manusia agar terintegerasi kembali”tambah Wahid.

“What is your ultimate destination?. Idul Fitri is the ultimate goal (iman dan taqwa). Dalam Qs. Al-Alaq ayat terakhir berisi perintah sujud dan dekatlah dengan Allah. Ketika dekat dengan Allah, maka tak ada  yang sulit, kalau kita bersandar pada sesuatu, ketika rusak maka akan ikut rusak pula, tetapi jika bersandar kepada Allah, maka kita akan percaya diri”ujar Wahid.

Dikatakan, bahwa Hai Muhammad beritahu umatmu bahwa aku dekat. Rasul pernah berkata: Sungguh ajaib orang yang punya paradigma keimanan, dalam keadaan enak dia bersyukur, dalam musibah dia bersabar. Ketika datang bulan ramadhan, terus kamu tidak mengambil manfaat, maka kamu rugi besar. Kita butuh sekali dengan nilai-nilai ramadhan, karena kita berfikir masa depan yang penuh dengan krisis kebijakan yang meleset.

Wahid mengemukakan bahwa Jenderal Soedirman walaupun lumpuh, serta Syeikh Ahmad Yasin walaupun buta dan lumpuh, tetapi mereka ditakuti sebab mereka mempunyai visi dan misi serta tujuan. Kita dianjurkan untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Islam itu Universal (Rabbulalamin), visi dan misi yang dibawa oleh Rasul untuk banyak orang.

Dikatakan bahwa hikmah dari Ramadhan adalah untuk mengembalikan jati diri untuk connected dengan Tuhan, itulah kelebihan manusia dibanding malaikat. Mari kita coba ambil nilai-nilai Islam yang terlupakan. Firman Allah : Jika kamu bersungguh-sungguh, maka Allah akan menyempurnakan jika kita connected dengan Tuhan.

“Prediksi Yusuf Qardhawi : Kebangkitan Islam akan datang dari Indonesia. Mudah-mudahan lebih siap dalam menghadapi perubahan masa depan, strong zaman. Amin”. tutup Wahid. (Yuyun Rohayati/FPTK UPI)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 400

Trending Articles